Laman

Sabtu, 22 Januari 2011

JENDRAL TUA

Penyanyi : Iwan Fals
Album : Keseimbangan
Judul lagu : Jendral Tua

Jendral tua foto ditengah keluarga
Tersenyum dingin memandang kamera
Istrinya mati, anak dan adiknya dipenjara
Apa jadinya dan apa isi hatinya

Jendral tua masih tampan dan perkasa
Tersebar kabar banyak yang jatuh cinta
Oh medan laga, menganga minta digoda
Oh kuru setra, pada perang saudara
Jendral tua bererot jasa didadanya
Menagih janji pada ibu pertiwi
Mungkinkah ia seorang prajurit sejati
Kalaulah iya, wah sungguh celaka

Jendral tua legenda hidup nyata
Ahli strategi jago sudah teruji
Melahap sepi, didalam kamarnya sendiri
Masihkah ia, tergoda oleh dunia

Jendral tua semoga kuat imanmu
Tetaplah begitu dan tetap disitu
Cahaya itu, ingatkan aku pada bapakku
Tetap begitu, tetap di pertapaan sucimu

bait dibawah ini ditambahkan setelah “Jendral Tua” wafat, tapi tidak dinyanyikan dalam lagu versi album:

Jendral tua kini tinggal cerita
Diperut Lawu rumah abadimu
Janjikan madu, dan racun bagi anak cucumu
Bagai sembilu, perihkan tulang sumsumku
Tinggalkan soal, yang rumit bagi para begundal
Semoga saja, yang ditinggal tak jadi sundal
Sundal…!

RUBAH (gandhi tak kunjung datang)

Jaman berubah perilaku tak berubah
Orang berubah tingkah laku tak berubah
Wajah berubah kok menjadi lebih susah
Manusia berubah berubah - rubah

Gandhi yang dicari yang ada komedi

Revolusi dinanti yang datang Azahari
Lembaga berdiri berselimut korupsi
Wibawa menjadi alat melindungi diri

Pendidikan adalah anak tiri yang kesepian

Agama sebagai topeng yang menjijikkan
Kemiskinan merajalela yang kaya makin rakus saja
Hukum dan kesehatan diperjual belikan

Kesaksian tergusur oleh kepentingan ngawur

Pemerintah keasyikan berpolitik (ngawur)
Partai politik sibuk menuhankan uang (ngawur)
Ada rakyat yang lapar makan daun dan arang

Televisi sibuk mencari iklan

Sementara banyak yang tunggu giliran
Rakyat dan sang jelata menatap dengan mata kosong
Dimana aku apa ditelan tsunami ?

Rabu, 13 Oktober 2010

OTAK KITA

        Sebenarnya otak kita mampu untuk menerima segala hal dengan begitu cepat,baik positif ataupun negatif.
Contohnya, saat seseorang berucap.. "jangan pikirkan warna merah, pikirkan warna selain merah..!!"  Maka pastilah pertama yang terlintas di otak kita adalah warna merah, kemudian baru otak kita mencoba untuk memikirkan warna yang lainya,,,
kemudian saat seseorang berucap... "kamu tak akan bisa, kamu hanyalah sebatang karang.." Maka pastilah otak kita akan terdoktrin bahwa kita tak akan bisa,,.  Maka mencoba MENJADI TULI dan FOKUS pada tujuan adalah yang terpenting, jadikan sesuatu yang negatif menjadi positif, jadikan cacian makian menjadi motivasi untuk kita melangkah ke depan.
Otak kita sebenarnya sangat luar biasa, suatu potensi yang tiada habisnya,, orang yang mampu mengoptimalkan adalah yang mempunyai potensi untuk dapat memindahkan gunung. 

        Sebagai contoh, saat kita masih bayi segala sesuatu bisa kita serap dengan begitu cepat, memanglah default otak kita pada mulanya adalah sama satu sama lain, JENIUS SEJAK LAHIR itu MUSTAHIL, tak ada..... kejeniusan seseorang adalah akibat dia karena kerja kerasnya, karena kemaunya yang keras, bukan datang tiba2 dari yang DI SANA begitu saja.
Maka pada dasarnya kita semua sama,,, adalah tidak pantas bilamana kita berucap bahwa tuhan tidak maha adil karena kita diberikan kemampuan otak yang tidak lebih daripada orang2,,,
Default otak kita semua sama pada dasarnya, ada yang secara terus menerus mengasah kemampuan otaknya, kemampuan berfikirnya, membuat paradigma berfikir otaknya secara obyektif ilmiah, dan sebaliknya..... ada pula yang secara semena hati menggunakan potensi dari yang DI SANA tersebut secara tak adil, otak yang Fitrahnya tak untuk hal2 negative malah digunakan untuk hal2 yang negative, hal seperti demikian yang meracuni otak kita.
Kedua itulah yang membuat paradigma Si pandai dan Si dungu, padahal kemampuan otak kita pada dasarnya sama, tak ada bedanya, hanya saja bagaimana cara kita menggunakan potensi otak kita. itulah yang berpengaruh,,
    Memanglah secara teoritis dan penelitian2 kecerdasan otak kita memanglah dipengaruhi oleh faktor2 tertentu, seperti halnya asupan gizi, sosialisasi yang sempurna, dan faktor2 lainya. memanglah ada benarnya,,, tapi tak 100 % menurutq,
sebagai contoh, kalau kecerdasan otak kita hanya dipengaruhi oleh hal2 diatas, bagaimana mungkin Alm. Soeharto, anak dari keluarga miskin, keluarga yang keras dan kolot mampu untuk bisa menjadi orang nomor satu pada masanya,,,
Bagaimana mungkin seorang SOICHIRO HONDA, pendiri kerajaan honda mampu seperti sekarang, padahal mereka seorang dari keluarga miskin,,,yang tak punya cukup materi untuk ini itu,
Hal2 yang terpenting sebenarnya adalah kerja keras kita, kemaun tiada henti dan tekanan lingkungan yang mampu untuk bisa membuat otak kita bekerja optimal.


     Kemudian Saat otak kita mengimplementasikan pikiran atau gagasan kedalam kegiatan (kegiatan kerja), kedua itulah yang menjadi kesatuan untuk kita menuju kesuksesan,,  percuma terus ber-angan2 dalam konsep2 gagasan kita tanpa berbuat apa, dan celaka pula saat seseorang bekerja memforsir tubuh dengan penuh perjuangan tanpa gagasan/ ide2 briliant, memanglah akan menghasilkan sesuatu... tapi akan jauh dari hasil yang seharusnya...
     Bekerja membanting tulang hanya untuk sesuap nasi sudah tak jaman kawan, bekerja keras membanting tulang hanya untuk sesuap nasi.....  mengapa tak sekalian membanting tulang untuk sekarung berlian,,, toh juga sama2 membanting tulang,,,.
cara berfikir seperti itulah yang dapat mendoktrin otak kita sehingga menjadi kerdil.



Hope Usefull,